Jumat, 08 Februari 2013

Jangan terjebak dengan penampilan

Ilustrasi: colourbox.com

Kesan pertama memang penting. Justru dari kesan pertama itu orang akan menilai bagaimana kita. Tapi tidak setiap saat setiap orang akan tampil prima dengan busana yang serba rapi. Terkadang ada orang yang pergi ke suatu tempat dengan berpakaian lusuh. Mungkin ketika sore hari mampir ke suatu tempat ketika pulang kerja atau dari perjalanan jauh.

Dulu armarhumah La Rose pernah menulis di sebuah mejalah bahwa kita jangan mudah terjebak dengan penampilan seseorang.


Diceritakan suatu peristiwa di sebuah kota. Seorang bapak yang bernampilan lusuh dan bersandal jepit memasuki showroom mobil sambil membawa sebuah karung. Sangat bersahaja. Di dalam showroom itu, bapak tersebut berkeliling ruangan melihat-lihat mobil yang dipajang. Tidak seorang pun menyambutnya. Ada seorang wanita pramuniaga sedang melayani dua orang pria parlente. Bapak tersebut mendekati pramuniga itu lalu bertanya berapa harga mobil sambil menunjuk mobil yang dimaksudnya. Pramuniaga itu agak tidak senang. Si bapak calon pembeli tersebut kembali bertanya. Apa jawab si pramuniaga? “Membeli mobil  tidak seperti membeli bakpao..!” Bapak itu terkejut. Baru mengerti mengapa dirinya tidak dilayani meskipun sudah lama berada di showroom itu.  Tentu saja bapak tersebut merasa tersinggung.  Kemudian dilemparkannya karung yang dibawanya itu sambil berkata, “Ini bisa untuk membali sekapal bakpao”! Semua orang di dalam ruangan itu terkejut dan segera menoleh ke arah bapak itu. Mereka melihat uang berserakan dari dalam karung yang dilemparkan bapak tersebut.

Untuk meredakan ketegangan, manajer showroom  keluar dan meminta maaf kepada bapak itu. Ternyata bapak itu adalah seorang petani yang ingin membeli sebuah truk buat mengangkut hasil panennya. Tapi apapun upaya si manajer sama sekali tidak bisa menolong lagi. Bapak itu segera pergi. Dua orang parkente yang dilayani dengan istimewa tadi ternyata hanya tanya ini tanya itu dan tidak membeli satu pun dari moil yang terpajang. Mereka berdua hanya ingin membandingkan harga dengan mobil merek lain.

La Rose pernah menulis pula tentang pengalaman pribadinya. Oleh karena dia akan mewawanacarai seorang pejabat penting di Jakarta, maka dia pergi ke sebuah salon yang cukup ternama. La Rose menunggu hingga dua jam, tidak seorang pun melayaninya. Bahkan ada seoarang ibu yang baru datang belakangan langsung dilayani tanpa antre. La Rose pun protes sambil berkata, “Saya tidak akan ke sini kalau tidak akan bertemu dengan bapak.. (sambil menyebutkan aman). Saya diberitahu bahwa ini adalah salon yang bonafid, makanya saya ke sini. Tapi sudah dua jam saya menunggu, tak seoarang pun melayani …” Mendengar ucapan itu, tergopoh-gopoh orang salon itu mendatanginya. Ternyata istri pejabat yang disiebut La rose tadi adalah pelangan tetap salon itu. (Bersambung)

Pukul 1:21 WIB. Posting akan disunting ulang saat sempat.

Tetap semangat! d^_^b




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah sempat mampir. Jangan bosan ya.. :-)