![]() |
en.wikipedia.org |
Di antara sekian banyak polemik. Mayoritas orang percaya bahwa Adolf Hitler diyakini tewas bunuh diri dalam
sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945. Dalam Daily Telegraph, Senin 28 September 2009
lampau, Program History Channel Documentary Amerika Serikat, menyatakan bahwa
tengkorak milik Adolf Hitler yang disimpan Rusia sebenarnya bukan milik
pemimpin NAZI tersebut. Tengkorak itu adalah milik perempuan muda berumur 40
tahun. Sedangkan Hiller sendiri pada 1945 telah berusia 53 tahun. Penemuan ini,
menguatkan kembali teori konspirasi bahwa Adolf Hitler tidak mati pada 1945. Dia
diduga melarikan diri ke Argentina dan tetap hidup hingga berusia lanjut. Ada
yang mengatakan Adolf Hitler meninggal di Indonesia.
Adolf
Hiler tinggal di Pulau Sumbawa.
Dr Sosrohusodo, seorang dokter lulusan
Universitas Indonesia yang
pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama ‘Hope’ di
Sumbawa Besar menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter
tua asal Jerman bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar pada tahun 1960.
Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di Pulau Sumbawa
tersebut.
Dia mengatakan dokter tua asal Jerman yang
dia temui dan ajak bicara adalah Adolf Hitler di masa tuanya. Bukti-bukti yang
diajukan seperti menyeret kaki kirinya ketika berjalan, tangan kiri dokter
Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal dan kepalanya botak.
Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Adolf Hitler di
masa tuanya, saat bertemu dengannya di tahun 1960 orang yang diduga Hitler
berusia 71 tahun. Dr Sosrohusodo mengatakan bahwa dokter asal Jerman itu sangat
misterius. Tidak memiliki ijazah kedokteran, bahkan tak punya keahlian tentang
kesehatan.
Suatu ketika, seorang keponakan Dokter Sosro membawa majalah Zaman edisi
no.15 tahun 1980. Di majalah itu terdapat artikel yang ditulis oleh Heinz
Linge, bekas pembantu dekat Hitler, yang berjudul “Kisah Nyata Dari Hari-Hari
Terakhir Seorang Diktator”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh
Try Budi Satria.
![]() |
Heinz Linge (en.wikipedia.com) |
Dalam buku Biografi Adolf Hitler karangan Heinz Linge yang diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia oleh Try Budi Satria, halaman 59 menyebutkan: “Sejumlah orang Jerman tahu
bahwa Adolf Hitler menyeret kakinya saat berjalan, penglihatannya makin kabur,
rambutnya tak lagi tumbuh. Kala perang makin berkecamuk dan Jerman terus
dipukul kalah, Hitler menderita kelainan syaraf.” Di buku tersebut juga
menyebutkan bahwa tangan kiri Hitler selalu bergetar sejak pertempuran
Stalingrad (1942 -1943).
![]() |
en.wikipedia.org |
Dokter Sosro menyimpan beberapa catatan yang bisa
memecahkan teka-teki itu.. Perhatiannya terhadap literatur tentang Hitler pun
menjadi kian besar, Setiap melihat potret tokoh tersebut, Dokter Sosro semakin
yakin bahwa dialah orang tua itu, si 'Poch' yang bertemu dengannya di sebuah
pulau kecil d Indonesia!
Pertemuan secara tidak sengaja itu terjadi
pada tahun 1960, Sudah dua puluh tahun yang lewat sejak ia meninggalkan Pulau Sumbawa Besar.
Tuan 'Poch' selalu memuji-muji Adolf Hitler. Dia juga mengatakan tak ada genosida
di Auschwitz, kamp konsentrasi yang diyakini sebagai lokasi pembantaian
orang-orang Yahudi. Dokter Sosrohusodo pernah memeriksa tangan kiri Poch yang
selalu bergetar. Saat menanyakan kapan gejala ini mulai terjadi, Poch lalu
bertanya pada istrinya yang lalu menjawab, “Bukankah
itu terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels
mengatakan padamu bahwa kau memukuli meja berkali-kali.” Goebbels yang disebut istri ‘Poch’
diduga adalah Joseph Goebbe, Menteri Urusan Propaganda Jerman yang dikenal
sangat dekat dan loyal pada Adolf Hilter. Istri ‘Poch’ yang diduga Eva Braun,
beberapa kali memanggil suaminya dengan sebutan ‘Dolf’.
Dokter Sosrohusodo menceritakan bahwa
ketika ia bertanya kepada 'Poch' tentang kematian Hitler, dia menjawab bahwa
dia tidak tahu sebab pada waktu itu seluruh kota Berlin dalam keadaan kacau
balau, dan setiap orang berusaha untuk lari menyelamatkan diri masing-masing.
Adolf Hiler meninggal di Surabaya
‘Poch’ (Adolf Hitler)
meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan
Surabaya akibat serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dimakamkan sehari
kemudian di daerah Ngagel. Setelah Eva Braun pulang ke tanah airnya di Jerman,
‘Poch’ diketahui
menikah lagi dengan wanita Sunda asal Bandung berinisial S. Bertempat tinggal
di Babakan Ciamis. S juga melihat suaminya mencukur kumis dengan gaya mirip
Adolf Hitler. Ketika dia bertanya, suaminya menjawab, “Jangan
bilang siapa-siapa.”
Buku catatan Poch berisi dua kode J.R.
KepaD No.35637 dan 35638, kode simbol lelaki dan perempuan. Ada
juga tulisan yang diduga rute pelarian Hitler yakni B (Berlin), S (Salzburg), G
(Graz), J (Jugoslavia), B (Belgrade), S (Sarajevo), R (Rome), sebelum ‘Poch’ ke
Sumbawa Besar.
Sandi-sandi itu menggambarkan bahwa Adolf
Hilter bersama Eva Braun telah melintasi Austria, Slovenia, Yugoslavia dan
Italia dalam pelarian hingga akhirnya berada Pulau Sumbawa Besar.
Hingga saat ini apakah Adolf Hitler tewas
di bunker, di Argentina, Brazil, atau meninggal di Indonesia, masih
belum bisa dipastikan.
Yang menjadi catatan untuk disimak adalah
tidak ada bukti fisik bahwa pemimpin Nazi tersebut diduga mati bersama Eva
Braun tahun 1945.
(dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah sempat mampir. Jangan bosan ya.. :-)