Kamis, 17 Mei 2012

Benarkah Adolf Hitler Meninggal di Indonesia?

en.wikipedia.org


Di antara sekian banyak polemik. Mayoritas orang percaya bahwa Adolf Hitler diyakini tewas bunuh diri dalam sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945. Dalam Daily Telegraph, Senin 28 September 2009 lampau, Program History Channel Documentary Amerika Serikat, menyatakan bahwa tengkorak milik Adolf Hitler yang disimpan Rusia sebenarnya bukan milik pemimpin NAZI tersebut. Tengkorak itu adalah milik perempuan muda berumur 40 tahun. Sedangkan Hiller sendiri pada 1945 telah berusia 53 tahun. Penemuan ini, menguatkan kembali teori konspirasi bahwa Adolf Hitler tidak mati pada 1945. Dia diduga melarikan diri ke Argentina dan tetap hidup hingga berusia lanjut. Ada yang mengatakan Adolf Hitler meninggal di Indonesia.


 
Adolf Hiler tinggal di Pulau Sumbawa.


Dr Sosrohusodo, seorang dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama Hope di Sumbawa Besar menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar pada tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di Pulau  Sumbawa tersebut.

Dia mengatakan dokter tua asal Jerman yang dia temui dan ajak bicara adalah Adolf Hitler di masa tuanya. Bukti-bukti yang diajukan seperti menyeret kaki kirinya ketika berjalan, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal dan kepalanya botak. Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Adolf Hitler di masa tuanya, saat bertemu dengannya di tahun 1960 orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun. Dr Sosrohusodo mengatakan bahwa dokter asal Jerman itu sangat misterius. Tidak memiliki ijazah kedokteran, bahkan tak punya keahlian tentang kesehatan.

Suatu ketika, seorang keponakan Dokter Sosro membawa majalah Zaman edisi no.15 tahun 1980. Di majalah itu terdapat artikel yang ditulis oleh Heinz Linge, bekas pembantu dekat Hitler, yang berjudul “Kisah Nyata Dari Hari-Hari Terakhir Seorang Diktator”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria.
Heinz Linge (en.wikipedia.com)

Dalam buku Biografi Adolf Hitler karangan Heinz Linge yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria, halaman 59 menyebutkan: “Sejumlah orang Jerman tahu bahwa Adolf Hitler menyeret kakinya saat berjalan, penglihatannya makin kabur, rambutnya tak lagi tumbuh. Kala perang makin berkecamuk dan Jerman terus dipukul kalah, Hitler menderita kelainan syaraf.” Di buku tersebut juga menyebutkan bahwa tangan kiri Hitler selalu bergetar sejak pertempuran Stalingrad (1942 -1943).

en.wikipedia.org

Dokter Sosro menyimpan beberapa catatan yang bisa memecahkan teka-teki itu.. Perhatiannya terhadap literatur tentang Hitler pun menjadi kian besar, Setiap melihat potret tokoh tersebut, Dokter Sosro semakin yakin bahwa dialah orang tua itu, si 'Poch' yang bertemu dengannya di sebuah pulau kecil d Indonesia!

Pertemuan secara tidak sengaja itu terjadi pada tahun 1960, Sudah dua puluh tahun yang lewat sejak ia meninggalkan Pulau Sumbawa Besar.

Tuan 'Poch' selalu memuji-muji Adolf Hitler. Dia juga mengatakan tak ada genosida di Auschwitz, kamp konsentrasi yang diyakini sebagai lokasi pembantaian orang-orang Yahudi. Dokter Sosrohusodo pernah memeriksa tangan kiri Poch yang selalu bergetar. Saat menanyakan kapan gejala ini mulai terjadi, Poch lalu bertanya pada istrinya yang lalu menjawab, “Bukankah itu terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels mengatakan padamu bahwa kau memukuli meja berkali-kali.” Goebbels yang disebut istri ‘Poch’ diduga adalah Joseph Goebbe, Menteri Urusan Propaganda Jerman yang dikenal sangat dekat dan loyal pada Adolf Hilter. Istri ‘Poch’ yang diduga Eva Braun, beberapa kali memanggil suaminya dengan sebutan ‘Dolf’.

Dokter Sosrohusodo menceritakan bahwa ketika ia bertanya kepada 'Poch' tentang kematian Hitler, dia menjawab bahwa dia tidak tahu sebab pada waktu itu seluruh kota Berlin dalam keadaan kacau balau, dan setiap orang berusaha untuk lari menyelamatkan diri masing-masing.




Adolf Hiler meninggal di Surabaya

‘Poch’ (Adolf Hitler) meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya akibat serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel. Setelah Eva Braun pulang ke tanah airnya di Jerman, ‘Poch’ diketahui menikah lagi dengan wanita Sunda asal Bandung berinisial S. Bertempat tinggal di Babakan Ciamis. S juga melihat suaminya mencukur kumis dengan gaya mirip Adolf Hitler. Ketika dia bertanya, suaminya menjawab, “Jangan bilang siapa-siapa.”

Buku catatan Poch berisi dua kode J.R. KepaD No.35637 dan 35638, kode simbol lelaki dan perempuan. Ada juga tulisan yang diduga rute pelarian Hitler yakni B (Berlin), S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Belgrade), S (Sarajevo), R (Rome), sebelum ‘Poch’ ke Sumbawa Besar. 

Sandi-sandi itu menggambarkan bahwa Adolf Hilter bersama Eva Braun telah melintasi Austria, Slovenia, Yugoslavia dan Italia dalam pelarian hingga akhirnya berada Pulau Sumbawa Besar.

Hingga saat ini apakah Adolf Hitler tewas di bunker, di Argentina, Brazil, atau meninggal di Indonesia, masih belum bisa dipastikan.

Yang menjadi catatan untuk disimak adalah tidak ada bukti fisik bahwa pemimpin Nazi tersebut diduga mati bersama Eva Braun tahun 1945. 

(dari berbagai sumber)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah sempat mampir. Jangan bosan ya.. :-)