Kesalahan manusia (human error) dan kerusakan
teknis, bisa menjadi penyebab utama di balik jatuhnya pesawat Shukoi Super Jet
100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (9/5/2012) lalu. [tribunnews.com]
Russia Today melaporkan simpulan sementara para ahli itu. Namun simpulan resmi tentang kecelakaan
itu belum dirilis, karena menunggu investigasi resmi pihak berwenang.
Wakil Presiden Rusia Dmitry Rogozin juga
menegaskan, kesalahan manusia mungkin penyebab utama di balik insiden itu.
"Saya berharap IAC (International
Aviation Committee) bekerja untuk menentukan penyebab dari tragedi ini. Tapi,
pendapat ahli menunjukkan bahwa teknologi (pesawat) bekerja dengan baik, dan
itu mungkin faktor manusia," kata Rogozin kepada pers, Jumat (11/5/2012).
Namun, tuturnya, semua itu hanya akan
bersifat spekulasi, sampai tim investigasi memberikan kesimpulan akhir.
Rogozin mengaku punya pengalaman terbang
dengan pesawat itu pada Februari 2012, di Novosibirsk. Ia menilai Shukoi Super
Jet 100 sebagai pesawat yang handal, dan dilengkapi teknologi moderen.
"Selama penerbangan dari Novosibirsk ke
Moskow. Saya berada di kokpit, dan pilot menjelaskan kepada saya keuntungan
dari jet ini, yang memiliki kehandalan tinggi. Pesawat ini memiliki masa depan
yang cerah, menjanjikan, dan kompetitif," papar Rogozin.
Ahli Keamanan Penerbangan Rusia Vladimir
Gerasimov, menganalisa dan menyimpulkan, bahwa pesawat menabrak gunung dalam
kondisi cuaca buruk.
"Pesawat turun lebih rendah dari
(ketinggian) aman. Ada ketinggian jarak bebas minimal hambatan untuk medan yang
mulus, daerah perbukitan, dan daerah pegunungan. Para kru tidak melaporkan
kegagalan teknis. Ini berarti kita berbicara bukan tentang jet, tapi
pilot," bebernya.
Vladimir Gerasimov yakin, para peneliti juga
harus mempertimbangkan kualifikasi awak pilot untuk penerbangan internasional.
"Apakah mereka mempelajari medan,
seandainya mereka berada di penerbangan yang sama sebelumnya, dan apakah mereka
fasih berbahasa Inggris?" tanyanya.
Shukoi Super Jet 100 dikemudikan oleh
pilot berpengalaman, tapi mereka tidak diberitahu tentang penggunaan
peralatan onboard dengan benar.
Ada kemungkinan, pilot tidak mendapatkan
informasi yang cukup tentang kondisi cuaca, dan kekhususan daerah tempat
jatuhnya pesawat.
Padahal, untuk menghindari tabrakan, pesawat
moderen ini telah dilengkapi dengan tanda suara, bersama dengan warna penandaan
daerah berbahaya pada layar radar cuaca. Namun, sistem tidak bekerja dengan
baik.
Berita terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah sempat mampir. Jangan bosan ya.. :-)