id.wikipedia.com |
Andaikan saja usul Bung Hatta diterima,
tentu Indonesia punya lebih dari dua proklamator. Setelah
konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia rampung disusun di
rumah Laksamana Maeda, Jl Imam Bonjol no 1 Jakarta, Bung Hatta mengusulkan
semua yang hadir saat rapat pada dini hari itu ikut menandatangani teks
proklamasi yang akan dibacakan pada pagi harinya.
Tetapi usul itu ditolak oleh Soekarni,
seorang pemuda yang hadir. Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta dan
calon proklamator yang gagal, yakni Achmad Soebardjo, Soekarni dan
Sajuti Melik.
“Huh, diberi kesempatan membuat sejarah
tidak mau”, gerutu Bung Hatta karena setelah usulnya ditolak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah sempat mampir. Jangan bosan ya.. :-)