fea.ru |
Pesawat Sukhoi
Superjet-100 hilang di atas wilayah udara Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Pesawat komersial perdana buatan Sukhoi asal Rusia itu hilang setelah sudah
beberapa kali joy flight dari Bandara Halim Perdanakusumah.
Koordinat
hilangnya pesawat Sukhoi Superjet-100 (SSJ-100) sudah diketahui, di sekitar
Gunung Salak. Namun, seperti apa kondisi pesawat baru itu dan nasib 45
penumpangnya masih teka-teki.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Daryatmo mengatakan, tim sedang menuju ke lokasi koordinat hilangnya pesawat, heli yang sebelumnya dikirimkan harus kembali ke pangkalan karena cuaca buruk.
"Pesawat take off ke Pelabuhan Ratu pukul 14.12, lost contact 14.33, sekitar 12 menit (setelah terbang)," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Daryatmo soal kronologi hilangnya pesawat buatan Rusia itu.
Dari informasi yang disebutkan, sesaat sebelum hilang kontak, pesawat sempat menghubungi petugas kontrol. "Minta turun 10.000 ke 6.000 kaki," tambah dia.
Sekarang, dia menambahkan, Basarnas sedang menunggu informasi dari tim penyelamat yang sedang menuju ke Gunung Salak. "Untuk sampai puncak memerlukan waktu, siapa tahu ada informasi dari masyarakat, dari pihak manapun," tambah dia.
Info masyarakat dalam bentuk apapun, kata Daryatmo, menjadi hal yang berharga. "Kami jadikan analisis, segera mungkin diketahui untuk melaksanakan pertolongan atau evakuasi," tambah dia.
Sukhoi sipil hilang kontak pada koordinat 06.43.08 S dan 106.43.15 BSN. Di sekitar Gunung Salak. Sebelumnya, Atase Pers Kedutaan Besar Rusia, Dmitry Solodov mengatakan, pesawat tersebut hilang saat melakukan demonstrasi terbang sesi kedua.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Daryatmo mengatakan, tim sedang menuju ke lokasi koordinat hilangnya pesawat, heli yang sebelumnya dikirimkan harus kembali ke pangkalan karena cuaca buruk.
"Pesawat take off ke Pelabuhan Ratu pukul 14.12, lost contact 14.33, sekitar 12 menit (setelah terbang)," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Daryatmo soal kronologi hilangnya pesawat buatan Rusia itu.
Dari informasi yang disebutkan, sesaat sebelum hilang kontak, pesawat sempat menghubungi petugas kontrol. "Minta turun 10.000 ke 6.000 kaki," tambah dia.
Sekarang, dia menambahkan, Basarnas sedang menunggu informasi dari tim penyelamat yang sedang menuju ke Gunung Salak. "Untuk sampai puncak memerlukan waktu, siapa tahu ada informasi dari masyarakat, dari pihak manapun," tambah dia.
Info masyarakat dalam bentuk apapun, kata Daryatmo, menjadi hal yang berharga. "Kami jadikan analisis, segera mungkin diketahui untuk melaksanakan pertolongan atau evakuasi," tambah dia.
Sukhoi sipil hilang kontak pada koordinat 06.43.08 S dan 106.43.15 BSN. Di sekitar Gunung Salak. Sebelumnya, Atase Pers Kedutaan Besar Rusia, Dmitry Solodov mengatakan, pesawat tersebut hilang saat melakukan demonstrasi terbang sesi kedua.
Pesawat
itu sendiri berkapasitas 98 penumpang. Dirancang untuk dapat dioperasikan
pada jarak 3.048 kilometer (versi dasar) dan pada jarak 4.578 kilometer (versi
jarak jauh) dengan ketinggian hingga 12.200 meter.
Dalam tur berjudul "Welcome Asia" yang dimulai pada 3 Mei, pesawat tersebut dijadwalkan mengunjungi enam negara yakni Kazakhstan, Pakistan, Indonesia, Vietnam, Laos dan Myanmar.
Pesawat tersebut dipamerkan pada International Exhibition KADEX-2012 the SSJ100 di Astana, Kazakhstan pada 3 Mei dan pada 5 Mei tiba di Karachi, Pakistan.
Tanggal 7 Mei lalu, pesawat tersebut singgah di Naypyidaw, Myanmar, dan hari ini pesawat mendarat di Jakarta, Indonesia. Selanjutnya pesawat itu dijadwalkan tiba di Vientiane, Laos, pada 11 Mei dan mencapai tujuan terakhir tur, Hanoi, Vietnam, pada 14 Mei.
Dalam tur berjudul "Welcome Asia" yang dimulai pada 3 Mei, pesawat tersebut dijadwalkan mengunjungi enam negara yakni Kazakhstan, Pakistan, Indonesia, Vietnam, Laos dan Myanmar.
Pesawat tersebut dipamerkan pada International Exhibition KADEX-2012 the SSJ100 di Astana, Kazakhstan pada 3 Mei dan pada 5 Mei tiba di Karachi, Pakistan.
Tanggal 7 Mei lalu, pesawat tersebut singgah di Naypyidaw, Myanmar, dan hari ini pesawat mendarat di Jakarta, Indonesia. Selanjutnya pesawat itu dijadwalkan tiba di Vientiane, Laos, pada 11 Mei dan mencapai tujuan terakhir tur, Hanoi, Vietnam, pada 14 Mei.
Pesawat yang mengudara untuk pertama kalinya pada Mei 2008 dan bulan Januari 2011 telah memperoleh sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Rusia (IAC AR). SSJ-100 juga telah mendapat sertifikat dari Agen Keamanan Penerbangan Eropa pada bulan Februari.
Indonesia adalah negara keempat yang dikunjungi selama safari ke enam negara Asia. Sebelumnya pesawat telah mengunjungi Myanmar, Pakistan dan Kazakhstan. Setelah Jakarta, pesawat itu direncanakan mengunjungi dua negara lain, Laos dan Vietnam.
Berikut
nama-nama penumpang pesawat tersebut seperti yang dilansir oleh Kantor Berita ANTARA:
1. Kornel Sihombing (PT Dirgantara
Indonesia)
2. Edie Satriyo (Pelita Air)
3. Darwin Pelawi (Pelita Air)
4. Gatot Purwoko (Airfast)
5. Budi Rizal Putra (Arta Dirgantara)
6. Syafrudin (Tartendran Mandiri)
7. Peter Adler (Sriwijaya Air - Warga Negara Amerika Serikat)
8. Herman Suladji (Air Maleo)
9. Donardi Rahman (Avia Star)
10. Eloni (Kartika Air)
11. Nurdiana Wiganda (Kartika Air)
12. Arief Wahyudi (TR)
13. Nan Tram (Snecma - Warga Negara Perancis)
14. Ruli Dermawan (Indo Asia)
15. Ahmad Faisal (Indo Asia)
16. Insan Kamil (Indo Asia)
17. Edward Edo M.
18. Ismie (Trans TV)
19. Aditya Sukardi (Trans TV)
20. Indra Halim (KAL)
21. Rietyan S. (KAL)
22. Doddy Aviantara (Majalah Angkasa)
23. DN Yusuf (Majalah Angkasa-Komando)
24. Femmi (Bloomberg)
25. Stephen Kanali (Kartika Air)
26. Capt Aan (Kartika Air)
27. Yusuf Adi Wibowo (Sk Aviation)
28. Maria Marcela (Sky Aviation)
39. Henny Stevany (Sky Aviation )
30. Maisyarah (Sky Aviation)
31. Dwi Mutiara (Sky Aviation )
32. Susana Vamela (SkyAviation )
33. Nur Ilmawati (Sky Aviation)
34. Rossy Willem (Sky Aviation )
35. Anggi (Sky Aviation)
36. Aditya (Sky Aviation)
Pilot pesawat itu adalah Alexander Yablontsev dengan co-pilot Alexander Kochetkov.
Enam awak pesawat lainnya adalah:
2. Edie Satriyo (Pelita Air)
3. Darwin Pelawi (Pelita Air)
4. Gatot Purwoko (Airfast)
5. Budi Rizal Putra (Arta Dirgantara)
6. Syafrudin (Tartendran Mandiri)
7. Peter Adler (Sriwijaya Air - Warga Negara Amerika Serikat)
8. Herman Suladji (Air Maleo)
9. Donardi Rahman (Avia Star)
10. Eloni (Kartika Air)
11. Nurdiana Wiganda (Kartika Air)
12. Arief Wahyudi (TR)
13. Nan Tram (Snecma - Warga Negara Perancis)
14. Ruli Dermawan (Indo Asia)
15. Ahmad Faisal (Indo Asia)
16. Insan Kamil (Indo Asia)
17. Edward Edo M.
18. Ismie (Trans TV)
19. Aditya Sukardi (Trans TV)
20. Indra Halim (KAL)
21. Rietyan S. (KAL)
22. Doddy Aviantara (Majalah Angkasa)
23. DN Yusuf (Majalah Angkasa-Komando)
24. Femmi (Bloomberg)
25. Stephen Kanali (Kartika Air)
26. Capt Aan (Kartika Air)
27. Yusuf Adi Wibowo (Sk Aviation)
28. Maria Marcela (Sky Aviation)
39. Henny Stevany (Sky Aviation )
30. Maisyarah (Sky Aviation)
31. Dwi Mutiara (Sky Aviation )
32. Susana Vamela (SkyAviation )
33. Nur Ilmawati (Sky Aviation)
34. Rossy Willem (Sky Aviation )
35. Anggi (Sky Aviation)
36. Aditya (Sky Aviation)
37. Efami (Kartika Air)
Pilot pesawat itu adalah Alexander Yablontsev dengan co-pilot Alexander Kochetkov.
Enam awak pesawat lainnya adalah:
1. Oleg Shvetsov, aero
navigator
2. Aleksey Kirkin, flight engineer
3. Dennis Rakhmanov, leading test flight engineer
4. Nikolay Martyshenko, test flight deputy head
5. Evgeny
Grebenshchikov, Sukhoi company Sales Director
6. Kristina Kurzhukova,
contract manager
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah sempat mampir. Jangan bosan ya.. :-)